Disaat anniversary Miss Cimory itu, Hendri juga sempat menceritakan kisahnya diwaktu kecilnya.
“Saya berasal dari keluarga miskin. Bapak dan ibu adalah seorang guru yang memiliki 8 orang anak. Setiap pagi saya membantu ibu belanja ke pasar membeli ubi dan pisang untuk digoreng. Saat pulang sekolah, saya berkeliling menjajakan gorengan tadi. Hal inilah yang membuat dorongan bagi saya untuk peduli dengan ibu – ibu yang ingin mensejahterakan keluarganya”, ungkap Hendri.

Selain mencanangkan sarjana disetiap keluarga Indonesia, Cimory pun selalu memberikan reward kepada seluruh Miss Cimory yang berprestasi, diantaranya ; kulkas, motor, bea siswa serta umroh. Hal ini dilakukan agar Miss Cimory bersemangat untuk mencapai impiannya sebagai mitra menjadi Miss Cimory.
“Semoga saja Tuhan memberikan kesempatan dan kesehatan bagi kita semua, sehingga program Miss Cimory dapat berkontribusi lebih untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga Indonesia”, tutupnya.