Target Nol Kilometer, Vespa Ekstrim Telusuri Sumatera

oleh -200 Dilihat
Vespa ektrim sedang mangkal didepan SPBU Pertamina Mata Air Padang. (Foto : Icha)

Padang, Sabalango.com -Vespa Rongsok Independent Seneng Muter-Muter, begitulah kira-kira slogan yang terpampang disamping kanan badan vespa ekstrem ini. Vespa yang sengaja modifikasi ini memang memiliki bentuk yang berbeda dari jenis vespa biasanya. Namun siapa sangka ternyata vespa rongsok ini ikut serta dalam kontestan vespa di seluruh Indonesia untuk kategori vespa ektrem. Modifikasi dan tampilan yang paling ektremlah yang akan menjadi juara, hal ini dijelaskan oleh Yogi salah seorang pengemar dari vespa rongsok ini.Baru baru ini kontes vespa tersebut diselenggarakan di Pantai Panjang, Bengkulu. Acara kontes ini dikenal dengan event KBSS (Kumpul Bareng Skuter Sumatera). Semua jenis vespa ada disini, dari standar pabrik, klasik dan modifikasi lainnya. Yogi bersama teman – temannya yang lain tergabung dalam Team Sableng Palembang yang beranggotakan 6 orang. Yang sangat menariknya, dua diantaranya adalah sepasang suami istri. Jika dilihat sekilas dari tampilan, mereka mirip dengan anak punk, tatoan hampir disekujur tubuh, telinga dan wajah yang dihiasi oleh tindikan. Namun ada bedanya, mereka yang dijuluki si anak vespa ini memiliki kendaraan vespa ekstrem yang selalu dibawa kemana saja. Semua anggota team sableng yang ditemui oleh tim redaksi kami ini berasal dari luar Sumbar. Sudah hampir seminggu mereka parkir di pinggir jalan seputar SPBU Mata Air Padang. Dalam touring ini mereka juga mengikut sertakan dua ekor anjing peliharaannya. Menurut pengakuan dari Yogi dan team, mereka sudah hampir satu tahun berkelana menggunakan vespa ekstrem ini untuk menyusuri kota kota yang ada di Sumatera. Selama dalam perjalanan mereka biasa berhenti di dekat minimarket atau SPBU untuk sekedar mandi atau mencuci bajunya.Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka biasanya menjadi tukang parkir dan pangamen di jalanan ditempat mereka mangkal. Untuk istirahat dan tidur, mereka biasanya mendirikan tenda sederhana didekat vespa ekstrem tersebut. Tenda yang didirikan hanya beratapkan terpal walaupun sisi sekelilingnya masih terbuka. Jika hujan mendera, mereka akan tidur di SPBU tempat mereka mangkal dengan memohon izin terlebih dahulu ke petugas SPBU. Mereka akan pulang lebih awal ke kampung halamannya jika ada panggilan pekerjaan, disuruh orang tua, lebaran atau ada salah satu dari anggotanya yang sakit. “Dulu pernah ada yang sakit, kami pulang ramai-ramai, vespanya kami tinggalin gitu aja,” jelas Yogi. Hidup di jalanan selama berbulan-bulan tentulah bukan sesuatu hal yang mudah. Tapi itulah pilihan yang mereka ambil dalam menjalankan hobi serta harus siap dengan kosekuensinya. Saat ini mereka akan melanjutkan perjalanan hingga sampai pada tujuan akhir yaitu di kilometer nol yang ada di Sabang, Aceh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.