Leader Mesin Produksi BPVP Padang, Presentasikan Inovasi Baru

Padang, sabalango.com -Sidang Tugas akhir pelatihan Leader Mesin Produksi (Teknik Manufaktur) adalah sebagai syarat kelulusan peserta pelatihan yang diselenggarakan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang pada hari Selasa (06/12/22).
Menurut Instruktur Manufaktur Muhammad Yusra mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mempresentasikan seminar tugas akhir dari program Leader Mesin Produksi Kejuruan Teknik Manufaktur yang sudah berjalan tujuh bulan atau setara dengan 1200 jp.
ada namanya pelajaran untuk membuat tugas akhir, itu lalu dipresentasikan. Dan ntuk Leader Mesin Produksi ini yang pertama ya karena kita baru mulai tahun in.” Ucapnya Muhammad Yusra. Sekarang sudah ada mesin-mesin baru, kita mungkin akan buka program baru juga.” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pelatihan Leader Mesin Produksi Angga Saputra menuturkan, program ini merupakan implemnetasi dari ilmu yang di dapat ketika magang di sebuah perusahaan.
“jadi ketika kami magang itu kami dapat ide-ide baru. Sekarang ini baru ada dua mesin yang dibuat yaitu mesin pecacah plastik atau sampah syider dan hand forklift.”ujarnya.
Selain itu, Dia menambahkan, program yang berlangsung ini sebagai bentuk penilaian instruktur dan ketua jurusan terkait dengan penerapan ilmu dan kemampuan (skill) yang sudah di dapat siswa selama pelatihan berlangsung, sehingga projek yang dihasilkan dapat dikembangkan pada publik.
“Tujuan kami disini kan untuk menambah pertama skill dong, biar dilapangan kerja itu lebih diserap lagi gitu . ketika perusahaan atau sebuah tempat kerja itu ngelihat kita lebih kaya berharap oh orang ini bisa kita pake lho,” pungkasnya.
Dia berharap, agar program pelatihan ini dilanjutkan, dan untuk kedepannya akan lebih baik lagi sehingga dapat memberikan inovasi baru.
“Tadi dari hasil presentasi kami udah sampaikan juga baik kepada kepala BPVP Padang maupun instrukturnya. Seandainya program ini adalagi atau dilanjutkan , karena ini pertama kali ya. Program selanjutnya otomatis harus berkaca dari program lama gitu,” ujarnya.